Sabtu, 23 Agustus 2008

=Catar - AKMIL yang MERDEKA=

Selamat pagi Kawand. Apa kabar ??!

Taukah kau kawand mengapa hidup kita selalu dikait-kaitkan dengan angka..??

Pernahkah kau sadari kawand bahwa jalan hidup kita selalu berubah setiap detik..??

Entah kita sadari atau tidak semuanya berlangsung dan kita alami setiap hari dan berulang-ulang setiap saat.

Semuanya nyata dan lebih nyata dari sebuah mimpi yang benar-benar terjadi.


Lembang 29 Juli 2008,

Sebuah tempat dan waktu dimana akhir dari cerita ini terjadi. Dimana posisi kita saat itu berada di dalam 2 keadaan yang bisa dibilang sangat berlainan. Yupz, keadaan dimana kita sedang berusaha merubah status kita sebagai warga sipil menjadi anggota militer. Ehm, memang terdengar aneh, tapi itu nyata dan benar-benar terjadi pada kita.


Tiga minggu sebelumnya kita berbondong-bondong dikirim dari berbagai penjuru Indonesia menuju satu tempat yaitu PUSDIK AJEN, Lembang, Bandung untuk mengikuti seleksi terahir dari seluruh rangkaian seleksi CATAR AKMIL TA 2008. Dari berbagai penjuru kami datang untuk bersatu. Dari berbagai penjuru kami datang dengan membawa 1 misi yang sama.

Banyak pengalaman dan pelajaran yang kita dapatkan disana.

Ingatkah kau kawand ketika kita merapikan tempat tidur,

Ingatkah kau kawand ketika kita makan bersama,

Ingatkah kau kawand saat pepaya diatas kepala kita,

Ingatkah kau kawand pada yeal-yeal yang kita nyanyikan

Ingatkah kau kawand obat yang telah kau berikan pada ku saat aku sakit,

Ingatkah kau kawand ketika kita mandi bersama,

Ingatkah kau kawand mars-mars TNI yang selalu kita dendangkan setiap saat,

Ingatkah kau kawand ketika kita harus menahan lapar karena korsa,

Ingatkah kau kawand ketika kita harus menahan letih karena korsa, dan

Ingatkah kau kawand ketika kita harus bersedih dan menangis melihat sodara kita gagal………///

Itulah pelajaran dan pengalaman yang tidak akan pernah kita dapatkan diluar sana. Hanya dalam tempo 3 minggu kita semua telah merasakan ikatan itu, ikatan nasionalis sebagai satu bangsa. Satu bangsa yang bangga akan keanekaragaman budaya daerah. Itulah kawand, sebuah pelajaran yang akan terus membekas dan tidak

akan pernah pudar ditelan waktu.

=> Kegagalan memang pahit, namun manis nya keberhasilan baru bisa kita rasakan jika kita pernah menelan pahitnya kegagalan. Paling tidak kita tahu, bahwa begitu cepatnya waktu berlalu untuk merubah semunya. Manusia berencana, namun pada akhirnya Tuhan lah yang menentukan.


PUSDIK AJEN menjadi saksi bagi kami bahwa masih banyaknya generasi muda yang memiliki rasa nasionalis dan patriotisme tarhadap tanah air. Memiliki semangat tinggi untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik mempertahankan Kemerdekaan Negara Indonesia. Semoga mereka-mereka itulah yang terbaik. Yang terbaik yang akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap Negara kita. Menjadi tonggak Republik Indonesia agar Merah-Putih tetap berkibar di atas bumi Indonesia kita tercinta.



August,20'08

344/catarakmil/2008

MSM