Rabu, 22 Agustus 2012

Sekilas Tentang Danjen Kopassus Yang Baru

Dari satuan baret merah, kembali ke baret merah. Akhirnya Mayjen TNI Agus Sutomo kembali ke satuan asalnya yaitu Kopassus.

Tapi kali ini, kembalinya sang prajurit komando ini adalah sebagai pimpinan tertinggi di Kopassus.
Beberapa tahun terakhir, Mayjen Agus Sutomo lebih banyak bertugas di dua tempat yaitu Kopassus dan Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden).

Di Paspampres, ia sempat bertugas selama 7 tahun 6 bulan yaitu dari mulai tanggal 5  Mei 2001 sampai 12 September 2008 sebagai Wakil Komandan Grup A, Wakil Asisten Operasi dan sebagai Komandan Grup A.

Kemudian, Agus kembali bertugas di Paspampres selama 1 tahun 3 bulan 2 minggu sebagai Komandan Paspampres yaitu dari mulai tanggal 11 April 2011 – 25 Juli 2012.

Pria kelahiran Klaten, 14 Agustus 1960 ini, adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1984.

Baru 27 hari menjabat sebagai Danjen Kopassus, Agus Sutomo sudah mendapat kehormatan untuk berkunjung ke Amerika Serikat guna menjajaki pemulihan kerjasama antara pasukan elite Indonesia dan Amerika Serikat.

Inilah WAWANCARA EKSKLUSIF kami dengan Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo :

KATAKAMI (K) :  Kami dapat informasi bahwa hari ini Danjen Kopassus dan rombongan akan bertolak menuju Hawaii, Amerika Serikat. Bisa dijelaskan mengenai rencana keberangkatan ini, Mas Agus Sutomo ?
Agus Sutomo (AS)  :  Ya, malam ini saya dan rombongan akan berangkat ke Amerika.
(K)  : Ini undangan resmi dari pihak mereka ?
(AS)  :  Betul ! Ini adalah undangan resmi dari pimpinan US Special Operations Command (USSOCOM), ADM William H. McRaven. Saya akan bertemu dengan beliau di Markas USSOCOM di Hawaii. Kami akan membahas mengenai rencana diadakannya kembali latihan bersama antara Kopassus Indonesia dan Kopassus-nya Amerika dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Amerika.
(K)  :  Siapa saja yang diajak dalam rombongannya Danjen Kopassus ?
(AS)  :  Selain saya, yang akan berangkat adalah Asisten Operasi Kopassus Letnan Kolonel Infantri Yusran Yusuf, kemudian Komandan Grup 1 Kopassus Letnan Kolonel Infantri M. Saleh Mustafa, selanjutnya Komandan Pusat Pendidikan Kopassus Kolonel Infantri I. Nyoman Cantiaca. Dan yang terakhir Kaspri (Kepala Staf Pribadi) saya.
(K)  :  Ini undangan pertama dari pimpinan USSOCOM untuk Danjen Kopassus, atau sebelumnya sudah pernah ada Danjen Kopassus yang diundang kesana ?
(AS)  :  Sebelumnya sudah pernah diundang juga yaitu pada masa kepemimpinan Danjen Kopassus Mayjen Lodewijk F Paulus. Beliau di undang ke Amerika tahun 2010 untuk membahas normalisasi hubungan Kopassus dan militer Amerika. Tetapi beliau hanya berkunjung ke Markas USSOCOM di Hawaii.
Kali ini, saya diundang untuk mengunjungi 3 lokasi mereka yaitu selain Markas USSOCOM di Hawaii, saya juga akan mengunjungi pusat pendidikan mereka di North Carolina dan markas Grup 1 mereka di Seattle.
(K)  :  Oh, jadi itu sebabnya anda membawa Komandan Pusdik dan Komandan Grup 1 Kopassus dalam perjalanan kali ini ?
(AS)  :  Ya betul !
(K) : Anda sebagai Danjen Kopassus yang baru mendapat undangan khusus dari Amerika Serikat untuk berkunjung ke sana. Apa yang bisa anda jelaskan mengenai kunjungan anda ke Amerika Serikat ini ?
(AS)  :  Mereka, Amerika Serikat, mempunyai logika bahwa Kopassus melakukan pelanggaran HAM berat. Padahal tentara kita adalah tentara negara. Jadi semua yang dilakukan tentara adalah atas perintah negara. Tapi sekarang zaman kan sudah baru yaitu zaman reformasi. Sehingga, apa yang kita lakukan di masa Orde Baru, kalau di bawa wilayah hukum di zaman reformasi ini pasti banyak yang dianggap melanggar HAM. Itulah sebabnya Amerika tidak menerima kenyataan itu.
Nah, setelah reformasi payung hukum yang teratas adalah dilakukannya reformasi internal TNI.
Reformasi internal TNI itu hitam diatas putih resmi. Bukunya diserahkan oleh pemerintah kepada TNI. Lalu, internal Kopassus menjabarkannya dengan mengubah sikap secara total menuju  prajurit profesional yang handal dengan terus latihan, latihan dan latihan.
Khusus untuk mengenai masalah hukum dan HAM, Kopassus telah bekerjasama dengan KOMNAS HAM secara periodik setahun dua kali. Perwira Kopassus dikumpulkan untu mendapat pembekalan dari Komnas HAM mengenai hukum dan HAM.
Itulah yang dilakukan Kopassus sekarang ini.
Bahkan baru-baru ini difasilitasi Komnas HAM, Kopassus bekerjasama dengan negara sahabat yaitu Norwegia, untuk mendapat pembekalan mengenai masalah hukum dan HAM. Agar ke depan, sehingga pada saat dia memimpin prajuritnya, dia bisa membuat perencanaan tugs yang baik agar tidak menabrak masalah hukum dan HAM.
Sedangkan payung hukum yang permanen untuk Kopassus adalah Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI. Inilah yang menjadi pegangan prajurit agar bisa semakin profesional.
(K)  :  Jadi, setelah adanya perubah paradigma berkaitan dengan reformasi TNI yang sudah terwujud selama ini dalam internal Kopassus, kunjungan ke Amerika ini tentu akan lebih bermakna dalam memperbaharui hubungan kerjasama ya ?
(AS )  :   Salah satu yang ingin kami tanyakan dalam kunjungan ke Amerika kali ini, kapan Kopassus bisa menggelar latihan bersama lagi antara Kopassus dengan pasukan elite Amerika. Bila kerjasama militer antara Indonesia dan Amerika bisa lebih ditingkatkan dengan diadakannya kembali latihan bersama antar pasukan elite, hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika tentu akan lebih baik.
(K) :  Kapan terakhir kali, Kopassus dan pasukan elite Amerika mengadakan latihan bersama ?
(AS)  :  Tahun 1998 …
(K)  :  Wah, berarti sudah lama sekali dibekukan latihan bersamanya ?
(AS)  :  Tahun 1998 itu sempat direncanakan latihan bersama. Kita tentu masih ingat waktu diadakan jajak pendapat di Timor Timur. Tim advance dari United States Special Operations Command (USSOCOM) sudah datang ke Grup 1 Kopassus. Tetapi karena muncul kasus jajak pendapat di Timor Timur, Senat Amerika menolak program latihan bersama antara Kopassus dan pasukan dari USSOCOM. Padahal semua persiapan sudah final, hanya tinggal menunggu hari H pelaksanaan. Tiba-tiba di batalkan.
Sebelumnya, Kopassus dan pasukan elite Amerika itu sudah pernah 26 kali latihan bersama.
Saya baca semua arsip di Kopassus ini menjelang keberangkatan saya ke Amerika. Ternyata dari 26 kali latihan bersama, 18 kali Kopassus sebagai penyelenggara. Sisanya Kopassus memperkuat saja.
(K)  :  Apa saja manfaat dari latihan bersama antar pasukan elite seperti itu  ?
(AS)  :  Kita tahu bahwa Amerika adalah negara adidaya yang sangat maju sekali. Alat perlengkapan dan persenjataan mereka sangat canggih. Tentara Amerika juga profesional. Jadi kalau kita bisa melakukan latihan bersama, manfaat yang terbesar adalah prajurit-prajurit kita akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga.
Lalu satuan Kopassus juga akan terangkat namanya karena melakukan kerjasama kembali dengan Amerika.
Jadi, kalau kita melakukan latihan bersama dengan Amerika, Kopassus tidak semata-mata membawa nama satuannya saja. Ini membawa nama INDONESIA. Merah putih !
(K)  :  Jadi, anda akan berangkat Senin (20/8/2012) malam ini, rencananya sampai kapan ?
(AS)  :  Rencananya kami berangkat malam ini dan akan kembali ke tanah air tanggal 3 September mendatang.
(K)  : Oke Mas Agus Sutomo, selamat jalan ya. Semoga sukses dan lancar semua perjalanan serta agenda-agenda penting anda di Amerika. Terimakasih untuk wawancara ini.


>> Dikutip dari ( http://indonesiakatakami.wordpress.com/2012/08/20/danjen-kopassus-agus-sutomo-latihan-bersama-dengan-militer-amerika-jadi-pengalaman-berharga/ )

Selasa, 21 Agustus 2012

:: Masa Orientasi :: (Part 2)


Belum selesai kegiatan orientasi taruna tingkat II, datang undangan dari resimen candradimuka untuk meminta 5 orang Pokdo guna mengikuti orintasi calon prajuri taruna. Dalam undangan tersebut meminta lima orang taruna tingkat IV dari masing-masing angkatan baik AAL, AAU, maupun Akmil. Dari akmil mengirimkan lima orang beruntung yang terdiri dari Danmenkor, Danpoltar, Kasi 2, Tarur Rohani Hindu dan Protestan. Praktis lima orang ini menjadi bagian dari orang-orang paling beruntung untuk ikut serta dalam kegiatan orientasi membina adek-adek capratar.

Awalnya kami cukup senang dengan undangan ini. Namun seketika berubah paras setelah kami mangikuti briefing dan mengetahui rute dan kegiatan yang harus kami lewati selama 5 (lima) hari. Belum lagi kondisi pada waktu itu adalah sedang dalam bulan Ramadhan. Itu artinya kami harus berjuang melawan rasa letih dan godaan yang ada sepanjang perjalanan kami mengikuti masa orientasi calon prajurit taruna.

Kegiatan orientasi ini dilaksanakan dalam rangka membentuk sikap dasar militer, mental, dan fisik calon prajurit taruna. Memberikan doktrin  mengenai dasar-dasar militer. Mengingat mereka sedang dalam masa transisi dari sipil ke militer, maka pelaksanaan kegiatan ini pun sangat perlu dilakukan agar capratar memiliki bekal yang cukup dan siap untuk menghadapi kegiatan di resimen chandradimuka.

Kegiatan orientasi ini dilaksanakan selama lima hari. dimulai dari hari pertama yaitu upacara pembukaan dan pengibaran bendera orientasi di puncak tidar. Masih dalam hari yang sama, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan perjalanan dari tidar ke gending, dan kemudian bermalam di lapangan dekat demonlat.

Hari kedua kegiatan dilanjutkan dengan perjalanan dari lapangan menuju ke pelempungan. Kegiatan disini antara lain, menerima pengarahan dari Dirdik akademi TNI, dilanjutkan dengan pemberian pembekalan dari KaBintal Akmil, pengarahan dari Pokdo, serta pengenalan daerah-daerah latihan di sekitar pelempungan.



Selesai kegiatan di lapangan pelempungan, kegiatan kami lanjutkan dengan perjalanan kembali menuju kesatrian akademi militer untuk melaksanakan upacara penutupan. Sebelumnya seluruh capratar terlebih dahulu menuju ke makam giri dharmoloyo untuk melaksanakan ziarah ke makam pahlawan. Setelah itu segera naik ke puncak tidar untuk melaksanakan upacara penurunan bendera masa orientasi. Selesai dari puncak tidar kegiatan terakhir adalah melaksanakan upacara penutupan masa otirntasi. 

Sungguh lima hari yang melelahkan. Semoga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
Pesan: Capratar, jangan lupa yang batal2 puasanya diganti puasa mendatang, OKE !

:: MASA ORIENTASI :: (Part 1)


Selamat siang, salam sejahtera bagi kita semua. Kegiatan kali ini adalah persiapan memulai aktivitas di lembaga tercinta ini. Selepas pelaksanaan apel kembali cuti kemaren, praktis kegiatan dinas cuti taruna dalam rangka libur kenaikan pangkat dan awal bulan puasa dinyatakan berakhir. Saatnya memulai lembaran baru di satuan batalyon masing-masing. Sekarang saya berada di satuan Batalyon Taruna Wreda, di bawah Komando Mayor Inf Enjang NRP 11970033360175, sebagai Komandan Batalyon Taruna Tingkat IV.

Informasi sementara dari Pentagon Of Regiment Taruna, kegiatan selama satu minggu ini adalah melaksanakan kegiatan orientasi dan pembersihan. Good News ! Itu artinya tidak ada kegiatan belajar dan berlatih. Praktis sebagai Taruna Senior kegiatan kami pasti lebih santai dibandingkan dengan taruna tingkat II dan III.



Sayangnya itu tidak terjadi pada kami, Pokdo yang terlibat dalam kegiatan Orientasi Sersan Taruna. Hari pertama kembali cuti, kami langsung disibukan dengan persiapan-persiapan untuk pelaksanaan Orientasi bagi taruna tingkat II. Terlebih bagi Pokdo Sersan, yang terlibat secara langsung dalam kegiatan ini. 

Kegiatan orientasi ini merupakan tradisi yang selalu dilakukan oleh taruna yang baru masuk bergabung dengan resimen taruna darat. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk sikap, mental, dan fisik taruna tingkat II pasca pendidikan yang telah dilewatinya secara integrasi dengan taruna AAL dan AAU di resimen chandradimuka. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pembekalan  kepada taruna tingkat II mengenai kehidupan reimen taruna dan resimen korps taruna, nama-nama tempat di akademi militer, sekaligus memperkenalkan kepada mereka para pengasuh, pelatih, pejabat, serta taruna senior yang ada di akademi militer. Kemudian lebih lanjut juga di jelaskan kepada mereka mengenai pola pendidikan yang akan mereka terima dalam kurun waktu 3 tahun kedepan, sehingga mereka dapat merencanakan dan mempersiapkan diri dalam menghadapi pendidikan di lembaga akademi militer.

Semoga melalui kegiatan ini, seluruh taruna tingkat II dapat mengerti dan memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai taruna akademi militer. Serta dapat berbuat yang terbaik untuk mengharumkan nama almamater Akademi Militer.