Kamis, 28 Juli 2011

Pojok Alun-Alun Kota Pekalongan

Malam itu kira-kira pukul 19.00 wib, di area Alun-alun Pekalongan berjajar dan berhimpun beraneka ragam manusia dengan berbagai kepentingannya masing-masing. Dari mulai pedagang, konsumen, tukang parkir, tukang cukur, dan orang yang tak berkepentingan semuanya riuh berkumpul disana. Sejenak kami mencoba berputar mengintari tempat itu. Namun belum 10 meter kaki kami melangkah, mata kami tertuju pada sosok pria paruh baya yang sedang merapikan daganganya.

Diantara semua pedagang yang ada disitu, orang ini memang bisa dibilang unik. Bukan sepatu yang dijualnya. Bukan juga sendal apalagi atribut ibu hamil. Uang, thats right bapak itu menjual uang. Nah loh, kalo jualannya uang terus bayarnya pake apa ? a. Uang kertas ; b. Uang receh. Yang jelas bapak itu gak mau kalo dagangannya dituker sama cendol.

Belakangan diketahui bapak ini bernama Pak Raden. Jangan kalian bayang kan orangnya berkumis tebal, badan gempal, bawa tongkat, pakai blangkon lagi ngobrol sama unyil dan ushrok. Sebab bapak yang satu ini gak pake blangkon dan kumisnya pun juga gak tebal-tebal amat. Yah tipis-tipis ajalah.,,*back to topic*

Jadi Pak Raden ini mengaku bahwa dia adalah seorang kolektor uang. Sebelumnya dia juga pernah menjadi kolektor perangko, ehm apa itu namanya ‘gateli’, ehm bukan2 ‘filateli’, yah itu filateli kalo gak salah, mudah2an bener. Bermacam-macam uang kuno ada di lapaknya. Dijual bukan cuma dipamerin. Jadi kalo lo cuma liat-liat mendingan gak usah tanya-tanya, kasihan bapaknya capek jawabnya. Nah kalo mau beli, boleh lah nanya. Bagi sebagian orang uang-uang ini mungkin gak penting. Tapi jangan salah, bagi sebagian orang lainnya khususnya para kolektor uang, benda ini amatlah berharga. Bahkan terkadang mereka rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar hanya untuk memperoleh satu buah koin bersejarah. *dahsyat*

Manfaat lainnya yaitu sebagai mahar bagi orang yang menikah. Karena biasanya dibutuh kan mata uang dengan nilai kecil sebagai lambang atau tanggal atau makna khusus agar mudah diingat oleh pihak yang bersangkutan. Serta masih banyak lagi manfaat2 lain dari benda yang satu ini, misalnya: gantungan kunci, pendulum gelang atau kalung, pemberat pancingan, serta apabila anda dalam keadaan kepepet juga bisa dipakai buat nimpuk anjing atau orang gila. Yeah multifungsi bukan,..”


:: Taruna Berbuat ::

“...berbuat baik itu tak mengenal waktu dan tempat...”

“...berbuat baiklah dimana saja dan kapan saja...”

Kalimat tersebut memang seharusnya di pedomani untuk kemudian bisa dikerjakan. Bukan hanya menjadi slogan semata, atau kata-kata mutiara yang keluar dari mulut orang bijak yang ditulis diselambar kertas oleh anak sma, dibaca sebentar dan coba di mengerti kemudian dilipat dimasukan dalam dompet bersama dengan kertas2 bon atau tiket 21 film : Pocong Ngesot Telat 3 Bulan. Keren bukan.

Siapa bilang Taruna hanya bisa gaya, siapa bilang Taruna gak bisa apa-apa, siapa bilang Taruna buaya,”ups kalo gak salah sih banyak yang bilang kaya gitu”>>tutup mata-tutup telinga<<,”bukan aku”. Jadi posting saya kali ini ingin menceritakan tentang perbuatan baik yang telah dilakukan Taruna.

Sabtu, 23 Juli 2011 kemarin. Bertempat di SMA Negeri 1 Pekalongan, sedang diadakan acara Disnatalies (bener ga’ tulisannya gitu), yaitu perayaan ulang tahun sma tersebut yang ke,.. Acara ini rutin diadakan setiap tahun, yaitu setiap pada tanggal 23 juli. Kegiatanya antara lain, festival band, bazar, dan bakti sosial serta donor darah. Nah pada kesempatan itu secara kebetulan Taruna Akademi Militer sedang melaksanakan dinas cuti. Sehingga kami pun tudak menyianyiakan kesempatan tersebut sebagai ajang untuk Promosi. Tak disangka, ternyata kehadiran kami dalam acara tersebut mendapat respon baik dari seluruh civitas sma negeri 1 pekalongan.

Disamping itu, kami pun merasa tergugah untuk mengikuti kegiatan donor darah. Akhirnya dengan segenap ketulusan hati, kami memutuskan untuk ikut mendonorkan beberapa mili darah yang kami miliki. Ehm, sekali mendayung 2,3,4,5 pulau telampaui. *bravo*


Kamis, 21 Juli 2011

=Latihan Widya Yudha=

"..latihan hakikatnya adalah kesejahteraan bagi prajurit..", itu kata Gubernur Akademi Militer Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP. Menurut beliau dengan berlatih yang benar dan bersungguh-sungguh, maka prajurit akan terhindar dari korban sia-sia yang tidak perlu terjadi dalam suatu medan pertempuran. "briliant" mata ketap-ketip,kerling-kerling,gak jelas,,

Jadi latihan Widya Yudha merupakan bagian dari program latihan berjenjang yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada Taruna dalam mengaplikasikan kemampuan teknik dan taktik bertempur tingkat Regu dan Peleton dalam hubungan Kompi dan Batalyon. Latihan ini merupakan rangkuman dari keseluruhan materi latihan yang telah diberikan selama kurun waktu sebelumnya.

****

Kami berangat dari Home Base sekitar pukul 05.30 wib menuju Wonosobo. Perjalanan berlangsung sekitar 2 jam, dan kami sampai di alun-alun Wonosobo pukul 07.45 wib. Kegiatan yang pertama kali dalam latihan kali ini adalah laksanakan Upacara Pembukaan. Upacara ini dipimpin langsung oleh Gubernur Akmil Mayjen TNI Bahtiar S.IP. Selesai melaksanakan upacara, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Daerah Persiapan (DP).

Kegiatan di hari pertama relatif tidak begitu melelahkan. Kami hanya stanby di DP melaksanakan rangkaian kegiatan taktis dan administrasi. Khusus untuk Taruna tingkat tiga laksanakan langkah-langkah P3 untuk menunjang materi Germa yang akan dilakukan pada esok hari. Sebelumnya rombongan telah dibagi menjadi beberapa Pleton yang masing-masing pleton terdiri dari tiga regu.

Hari ke-2

Pagi-pagi benar regu saya sudah bangun untuk melaksanakan persiapan dan makan pagi. Bersiap-siap laksanakan kegiatan Germa (gerak maju). Berdasarkan informasi yang telah diterima, regu saya akan menempuh rute germa sejauh 5 km. Regu saya berangkat meninggalkan DP pukul 07.30 wib. Seperti biasa, sepanjang perjalanan regu bergerak sesuai prosedur germa, yaitu laksanakan pengamanan kiri-kanan jalan. Sekali-kali regu harus berlari dan berlindung mengatasi gangguan dari musuh. Germa selesai pukul 13.00 wib di SD kalibawang kab. Wonosobo.

Hari ke-3

Materi di hari ketiga ini adalah Perkuatan Medan. Kegiatan dalam materi perkuatan medan adalah membuat sumur tembakan. Tujuannya adalah sebagai tempat berlindung dari tinjauan dan tembakan pihak musuh. Hampir seharian kami berada di sumur tembak. Menunggu dengan penuh waspada apabila sewaktu-waktu musuh menyerang. Sekitar pukul 14.30 wib, seluruh regu diperintahkan untuk keluar dari sumur tembak menuju DP serangan. DP serangan ini merupakan tempet yang digunakan sebagai tempat istirahat dan menyusun rencana sebelum pasukan melaksanakan serangan. Pukul 17.45 regu saya sampai di DP serangan. Kegiatan yang dilakukan adalah berbivak dan istirahat. Keeseokan harinya kegiatan akan dilajutkan dengan laksanakan pengintaian sasaran.

Hari ke-4 dan ke-5

Kami laksanakan serangan setelah sebelumnya regu telah laksanakan pengintaian. Ah, ngantuk ki aku,,lanjut kapan2 lagi lah yah,,.. pokoknya hari ke-4 dan ke-5 seru dah, banyak tembak2an nya,,saya sampe bawa 3 magasen full munisi,,ah edan pokonya,,habis itu upacara penutupan, trus pulang deh ke home base.,...#*@>,//*&^ Zzzz.....,,



Oiya,tambahan: foto dari dok.humas akmil.

lebih lengkap cekidot on : www.akmil.ac.id


= Pramuka "PY 11" Yudha =

“....latihan pramuka yudha, tempat gemblengan para taruna...”

“....mental, fisik saat itu ditempa, bekal berbakti pada nusa.....”

Penggalan lagu Pramuka Yudha yang selalu di gaungkan oleh taruna tinggat dua selama melaksanakan kegiatan Pramuka Yudha. Pramuka yudha adalah suatu latihan yang bertujuan untuk melatih para Taruna dalam mengaplikasikan pengetahuan teknik, taktik bertempur dan jasmani militer di lapangan dalam suasana operasi tempur serta melatih keterampilan dan kemampuan teknis keprajuritan perorangan, sehingga dapat mengatasi dan melintasi berbagai rintangan medan, baik buatan maupun alam. Oleh karena itu, dalam latihan tersebut Taruna dituntut untuk dapat mengaplikasikan segala teori dan pengetahuan yang telah diajarkan di kelas maupun pada latihan-latihan sebelumnya. Keterampilan yang telah dimiliki dalam taktik dan teknik bertempur, hendaknya dapat dilaksanakan sesuai sasaran yang diinginkan, sehingga latihan Pramuka Yudha akan menjadi bahan acuan bagi para Taruna setelah melaksanakan tugas di lapangan sebagai seorang perwira nantinya.

Latihan ini akan dilaksanakan selama dua minggu, mulai tanggal 5 sampai dengan 14 Mei 2011 lalu, di daerah Kabupaten Temanggung, Semarang, Kendal, Batang. Kegiatan yang dilakukan bervariasi, mulai dari Navigasi darat (navrad), Surfival, HTF (how to fight), Hanmars, Dayung SLR, Renang Ponco dll. Intinya, semua apa yang dilatih kan di lembaga akan di aplikasikan di sini.


***

Kegiatan dihari pertama adalah navigasi darat atau biasa disingkat n
avrad. Kegiatan navrad ini cukup menarik. Karena kita dituntut harus mampu mencari jalan atau suatu lokasi hanya dengan berbekal peta dan kompas. Kelihatan mudah memang, tapi cukup sulit apabila belum terlatih. Navigasi ini dibagi beberapa bagian, antara lain Jalan Peta, Ko mpas Siang dan Kompas Malam. Ketiganya hampir sama, yaitu sama-sama mencari lokasi suatu tempat dengan bermodal ala kadarnya. Tanpa laptop, modem, BB, I-Pod, apalagi GPS.,,

Keesokan harinya kegiatan dilanjut dengan latihan HTF. HTF adalah kependekan dari How To Fight,, kalo anak sekolahan pasti tau lah arti kalimat tsb. Yah kegiatannya seh s ederhana, cuma lari dari satu tempat ke tampat lainnya. Nah sepanjang rute lari tsb, bakal ada pos-pos rintangan yang telah di siapkan sama bapak pelatih nya,,"ehm..ehm, slmt pagi pak",,hehe...//. Materinya antara lain, Bongkar pasang senjata, sambung peta, rayapan tali satu, de el el. Thats all, cuma gitu doank kok, simple kan. Kalo kata anak2 Cheer-Leader es.em.a bilang seh, "Kaka' kaka' kok kaya Out Bond yah, aku ma u donk",,Ehm, pengen tak cabut deh itu bulu hidungnya, untung cantik,,


Next, kegiatan berikutnya adalah Survival. Tau donk survival apa...?? Eits, ini bukan nama deterjen atau obat penumbuh rambut dari arab yah,,kalo kata anak pramuka survival=bertahan hidup. Trus gimana caranya,,??". Sede
rhana, bawa aja makanan atau duit yang banyak buat jajan di hutan. Ehm,,clever..!!

Sayangnya gak semudah itu. Jadi apa yang kita la kukan adalah, bermukim di Gunung Beku (itu nama gunung di Ungaran. Gak tau sejarahnya kenapa dinamai G.Beku) selama 3 hari, tanpa uang , makanan, dan cahaya,,"katanya seh gitu",,. Kita cuma dibekali garam dan sepotong daging ular,,enak tho,,..//




sebenernya seh masih banyak rangkaian kegiatan lain, seperti Tembak Curam dan Tebing, HanMars (ini yang paling enak dari semua kegiatan, sumvah ane zuzur), Dayung SLR, Renang Ponco, Patroli dll,, Kalo di jelasin atu-atu, bisa sampe subuh gak akan kelar. Berhubung warnetnya mau tutup,,cukup aja segitu tadi. Kalo lu penasaran sama sisa nya,,sini tanya ama abang, tar insyaallah kalo ada pulsa abang bales,,...jela
s gak,// siap jelas !!.

Eh sedikit gue tambahin deh. Untuk materi Ketahanan Mars atau biasa disingkat Hanmars. Beuhh...hanmars ini mamen kalo lu tau, kegiatan paling uenak, muantep puoll,,. Kegiatanya cuma jalan, cuma jalan, gak ada lari, karena emang gak boleh lari. Nah lo, enak tho.,,jadi lu cuma kudu jalan selama 3 hari,,eits jangan komen dulu,,belum slese bro. Satu hari jarak yang harus ditempuh kura-kura, ehm maksudnya kira-kira sekitar 25-35 km, deket kan,...,, "cuma 15 menit kalo pake motor",,nah tinggal lu kali aja tuh selama 3hari. (yang sekolahnya tamatan SD silakan ambil kalkulator dulu gih),,jadi yah cuma gitu-gitu aja,,sederhana bukan. Gak capek kok,, makanya yuk pada daftar jadi Taruna Akademi Militer,,cayooo....,,"aduh umbel ku mw netes",,


Dan semua itu berakhir bahagia bila endingnya seperti ini,,....//










:: DON'T TRY THAT AT TOILET ::


Didedikasikan untuk semua beloved sentro 2009,;;


Me, From Civilian to Military

Dua tahun sudah blog ini vacum. Selama dua tahun itu juga kehidupan seorang manusia beangsur-angsur berubah. Detik demi detik, seiring berjalannya waktu, lambat laun mengalami perubahan. Berkembang dan semakin berkembang. Bagaikan sebuah ukiran patung yang berasal dari kayu utuh. Perlahan tapi pasti, hingga akhirnya membentuk pola dan rupa. (puitis tho aku,,”ketap-ketip-ketap-ketip”). Namun satu yang pasti, “jeng..jeng..jeng”(mata melotot, nafas tergopoh-gopoh, hidung kempas-kempis, sambil jari telunjuk menunjuk keatas arah 45 derajat dan berkata, “blog ini tetap hidup dan tak akan pernah mati.”),,ahiak..//

Jadi mungkin perlu sedikit klarifikasi yah, supaya lurus dan tidak muncul banyak spekulasi dari banyak pihak,,. Blog ini bukan dibajak orang, bukan pula di hack atau jatuh di tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Blog mbekberduka ini emang sempat vacum untuk beberapa saat. Dan apabila sekarang anda melihat blog ini aktiv kembali dengan nuansa beda, itu bukan karena ada yang bajak, nge-Hack (podo bae cuk*), atau jatuh di tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Jadi skali lagi saya tekan kan, blog ini bukan di bajak, di hack, atau jatuh di tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Oke guys, cukup jelas donk,..atau perlu saya ulangi lagi,..//

Jadi, menurut buku primbon yang saya baca, fengsui dari blog ini memang sudah saatnya direnovasi. Baik dari tampilanny maupun gaya bahasanya. Gak banyak kok, Cuma agak sedikit naik kasta lah. Yang semula saya pake bahasa fauna sekarang saya ganti dengan bahasa sansekerta,. Djadi sadja harap, dengan beroebahndja blog ini, tidak mengoerangi minat rekan-rekan oentoek tetap membaca dan teroes membaja,,...// iqro’ //tepuk tangan untuk anda semua,...


nb: trimaksih untuk orang yang berada jauh disana atas motivasi yang telah ia berikan >>