Jumat, 02 Januari 2009

The Best Moments ( sepanjang 2008)

Happy new year for all. Resolusi menjadi topik utama disetiap penghunjung tahun. Tapi buat saya foto lah yang menjadi agenda utama dalam perjalanan saya sepanjang tahun 2008 ini. Sebuah cuilan kalimat menjadi dasar saya,"Bahwa sebuah gambar dapat memberikan sejuta makna dan cerita". Kali ini saya akan membuktikan bahwa kalimat tersebut bukan hanya sekedar cuilan kosong yang tak berdasar. So, let's show the pictures...!!!



Inilah awal dari segalanya. Gambar itu diambil tepat sesaat tahun 2007 berakhir. Pukul 12 malam lebih sekian aktivitas berlanjut dengan ber-pose ala patung. Bukan tanpa alasan, gaya itu kami ambil lantaran tepat di belakang kami berdiri kokoh patung Monument Pekalongan komplit dengan senjata dan bambu runcing. Sebuah alasan klasik dan agak idealis penuh harapan supaya kita kelak nanti bisa juga jadi pahlawan seperti mereka. Hahaha….//



Nah kalo yang ini laen lagi. Kebersamaan menjadi tema kita pada saat itu. Ehm, usai kegiatan saya yang bener-bener menyita waktu dan tenaga serta harta juga air mata, wew berlebihan, akhirnya pantai menjadi tujuan wisata singkat kita. Pantai Sigandu menjadi alternatif bagi saya dan teman2 melepas penat nya hari.



Berenang tampaknya bisa menjadi satu pilihan yang tepat untuk menghabiskan waktu. Apalagi untuk waktu special seperti weekend atau libur panjang. Tapi agaknya terlalu umum kalau pergi ke kolam renang atau waterboom hanya untuk berenang. Butuh sedikit kreatifitas dan variasi agar liburan tidak membosankan. Yah itulah yang kami lakukan, berlayar dengan perahu karet menyusuri jalur melingkar sepanjang kolam.



Masih belum puas berlayar, kami pun melanjutkan aktivitas dengan sesuatu yang sedikit menyakitkan. Ehm, masih di lokasi yang sama tempat kita berlayar tadi. Waterboom Owabong, menjadi saksi betapa sakitnya disambit pake bantal pasir lapis karet. Splat,…ough !!! Suara rintihan kecil mengiringi benturan antara bantal dengan bantal dan antara bantal dengan salah satu bagian tubuh kita. Panas dan pedihnya kulit tak kami hiraukan saat itu, hanya perasaan senang dan senang yang memenuhi isi kepala kami. Banyaknya penonton yang menyaksikan aksi kami menambah semarak acara perang bantal ini. Yayaya, walaupun setelahnya kulit kami menjadi merah dan pedih. Hahaha…., bener-bener pedih. So, don’t try that at home. Kalo di kolam renang sih nggak papa. Tarik Bang....""



Pantai lagi, aneh memang. Saya pribadi adalah orang yang cukup mengenal baik “pantai”. Tampat tinggal saya yang dekat dengan pantai, tidak mengurangi rasa kagum saya dengan ciptaan Tuhan yang satu ini. Kali ini kami pilih Pantai Kukup sebagai tujuan wisata dan photo-photo, haha narsis. Luar biasa, kalau ada yang bilang tanah lot di Bali nggak ada duanya, mereka harus liat yang satu ini. Putih, terang, dan berkarang. Tidak hanya itu, hamparan tebing berbatu sepanjang pantai juga turut menyumbangkan desain keindahan karya Allah SWT ini. Bravo,…!!



Masih di tempat yang sama, Pantai Kukup. Lokasi yang cukup dari kota Jogja, sekitar 1,5 jam perjalanan dengan motor. Sebuah waktu yang cukup lama hanya untuk menyaksikan deburan ombak di pantai. Ditambah biaya masuk yang cukup mahal untuk sebuah kawasan pantai. Untuk kendaraan bermotor dikenakan biaya 7.500,- per motor. Mahal, lama dan lelah. Namun semuanya sirna saat mata ini memandang jauh kedepan, lebih jauh ke arah pinggiran pantai menyaksikan betapa indahnya pantai ini. Menyaksikan matahari terbenam dari ujung tebing berbatu adalah sesuatu yang tidak bisa saya lakukan di pantai dimana saya berdomisili. Saya pernah melihat matahari terbenam dari salah satu sudut pantai di Bali namun belum pernah melihat yang seindah ini. Sunset yang indah dan yang terakhir di tahun 2008. Wonderful,..!!!


Sekali lagi saya menyaksikan sebuah fenomena luar biasa hasil karya Sang Maha Kuasa. Terimakasih Tuhan atas apa yang telah Kau berikan pada kami sampai hari ini. Harapan kami di penghunjung tahun 2008 ini adalah menjadi orang yang lebih baik dan bermanfaat di tahun 2009 nanti.

Tidak ada komentar: