Kamis, 11 Desember 2008

HIV/AIDS

Masih dalam suasana Desember. Pada awal bulan ini tepatnya tanggal 1 Desember, saya sempat mem-posting sebuah tulisan yang membahas turunya harga bensin dan juga sedikit bahasan yang menyinggung tentang HIV/AIDS. Nah sekarang saya akan mengupas lebih detail mengenai HIV serta tetek-bengek yang berkaitan dengannya.

Beberapa waktu yang lalu, seperti biasa setiap dua minggu sekali saya selalu membuat sebuah penelitian kecil-kecilan dengan tema-tema tertentu. Melalui sebuah questionnaire saya mengumpulkan pendapat dari kawand-kawand saya mengenai tema yang sedang saya angkat itu. Nah kali ini tema yang sedang menjadi sorotan saya adalah HIV & AIDS. Okay, here d’one…//

***

  1. Apa sih HIV/AIDS itu? AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) atau sindrom runtuhnya kekebalan tubuh, adalah sebuah penyakit yang merupakan kumpulan gejala akibat menurunya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi virus HIV. HIV sendiri adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Orang yang terinfeksi virus ini tidak dapat mengatasi serangan infeksi dari penyakit-penyakit lain karena sistem kekebalan tubuhnya terus menurun secara drastis. Bahkan kuman yang bagi orang biasa tidak menimbulkan penyakit, pada penderita HIV dapat menimbulkan kematian.Hakekatnya, seorang manusia normal di dalam tubuhnya telah secara otomatis memiliki suatu antibodi yang dapat melindunginya dari berbagai serangan penyakit. Sayangnya, hal ini tidak terjadi pada seseorang yang terserang virus HIV. Antibodi yang ada dalam tubuhnya perlahan menurun dan akan mati karena digerogoti oleh virus HIV. Ibarat sebuah Negara, ketika ia tidak memiliki sistem pertahanan (antibodi) yaitu aparat keamana baik TNI maupun POLRI, maka akan dengan mudah negara ini dihancurkan oleh negara-negara lain. Seperti itulah gambaran kondisi seseorang yang mengalami disfungsi antibodi karena virus HIV.
  2. Bagaimana cara penularan virus HIV? Pada penderita AIDS, HIV terdapat pada seluruh cairan tubuhnya, tetapi yang bisa menularkan hanya yang terdapat pada sperma (air mani), darah, dan cairan vagina. Cara penularannya adalah sebagai berikut:
    a. berganti-ganti pasangan seksual, atau berhubungan dengan orang yang positiv terinfeksi virus HIV
    b. pemakaian jarum suntik bekas orang yang terinfeksi (termasuk pemakaian jarum suntik secara bergantian juga rentan terhadap virus HIV)
    c. menerima transfusi darah dari orang yang tercemar virus HIV
    d. bahkan ibu hamil yang terinfeksi virus HIV juga akan menularkan kepada bayi dalam kandungannya.
  3. Tanda dan Gejala HIV/AIDS. Pada umunya penderita tidak menunjukan gejala-gejala khusus setelah ia terinfeksi virus HIV. Baru setelah beberapa minggu kemudian, orang yang terinfeksi sering kali menderita penyakit ringan sehari-hari seperti flu atau diare. Secara fisik kondisi penderita memang terlihat sehat. Bahkan terkadang selama 3-4 tahun penderita tidak menunjukan gejala yang khas. Sesudahnya, ditahun-tahun berikutnya mulai timbul diare berulang-ulang sehingga terjadi penurunan berat badan secara drastis, sering terjadi sariawan di mulut, dan terjadi pembengkakan di daerah kelenjar getah bening serta penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis.
  4. Lalu, bagaimana cara menghindari HIV/AIDS?

    Banyak cara yang dapat kita lakukan agar terhindar dari penyakit ini. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
    a. tidak berganti-ganti pasangan dan menghindari hubungan seksual diluar nikah.
    b. Sebisa mungkin menghindari transfusi darah yang tidak jelas asal usulnya.
    c. Menggunakan alat-alat medis dan non-medis yang terjamin steril.
  5. Bagi orang yang sudah terinfeksi, bagaimana cara mengobatinya? Sampai sekarang memang belum ditemukan cara pengobatan virus HIV ini sampai tuntas. Tang ada hanyalah menolong penderita untuk mempertahankan tingkat kesehatan tubuhnya.

Uraian di atas hanyalah sedikit dari sekian banyak apa yang bisa kita lakukan. Membangun kesadaran pada tiap individu merupakan kunci utama memerangi penyakit ini. Pahami ilmunya dan lupakan mitos-mitos yang salah. Yang benar adalah bahwa hubungan sosial dengan penderita HIV/AIDS tidak akan membuat kita tertular penyakitnya. Bahwa bersalaman, tinggal satu rumah, dan menggunakan tempat tidur yang sama tidak akan membuat kita tertular. Perhatikan, bahwa obat yang paling ampuh bagi para penderita HIV adalah motivasi dan dorongan semangat dari orang di sekelilingnya. Jauhi penyakitnya, bukan orangnya!!

Bahan bacaan :

  1. Buku Biologi 2B, Istamar Syamsuri, dkk
  2. Data survei dari kawand-kawand

1 komentar:

mbex sony misturi mengatakan...

jangan jauhi orangnya, tapi jauhi penyakitnya,..