

Jadi kalo lagi event libur panjang atau cuti gini, sebenernya sangat cocok sekali dimanfaatkan taruna untuk beristirahat, baik fisik maupun pikiran. Yang selama di akademi mempunyai masalah, segera diobati dan diselesaikan masalahnya. Istirahat sejenak dari seabrek kegiatan di lembaga pendidikan. Nah sayangnya kenyataannya tak demikian. Taruna lebih memilih untuk tidak menyianyiakan waktu yang ada, dengan cara mengisi hari-hari nya dengan segudang kegiatan. Bahkan terkadang mereka harus tidur larut malam karena aktivitasnya yang begitu banyak. “kapan lagi bisa kaya gini. Ayo kawand, waktu kita tak banyak. Jangan sia-siakan waktu yang ada”, begitulah kurang lebih semangat percakapan taruna saat cuti panjang. Jadi akibatnya, pulang kembali cuti bukannya tambah seger malah tambah gak jelas. Yah, inilah kami. Ahaaha,,!!!
Tapi menurut saya, ini semua bukan 100% murni kesalahan taruna. Mereka yang sehari-harinya sibuk dengan kepenatnya di lembaga, dengan fasilitas dan hiburan yang terbatas, wajar bila akhirnya mereka menjadi ‘bablas’. Ibarat burung yang baru lepas dari sangkarnya, maka ia akan terbang bebas tanpa batas menikmati indahnya dunia yang penuh dengan hiburan dan fatamorgana. *two tumbs up*
Apalagi kalo udah mepet2 waktu kembali cuti. Nah lo, seolah-olah kaya dikejar-kejar “deadline” cuti. Maka makin jelaslah,”lebih baik begadang dari pada waktu yang tersisa menjadi sia-sia jika hanya dipakai untuk tidur”, bodohnya taruna !! Nah sekarang pas hari H kembali cuti. Entah kebiasaan atau sudah menjadi kutukan. Bahwasanya segala penyakit tiba-tiba muncul dan hinggap pada tubuh taruna ketika hendak meniggalkan kediamannya kembali menuju Akademi Militer. Terlebih setelah anda memasuki area kota Magelang. Kehadiran anda langsung disambut dengan keindahan Gunung Tidar. Bisa dibilang kalo G. Tidar adalah pemandangan terindah yang sebenarnya tak ingin kami lihat. Dari luar perbatasan magelang, kurang lebih setelah anda menempuh 15 menit perjalanan, anda sudah tiba di depan kampus Akademi Militer. ‘Abrakadabra’, kehadiran anda sudah disambut oleh kokohnya gerbang akmil. Gerbang inilah yang menjadi penentu dan pembeda antara dua dunia. Ya, dunia luar yang menawarkan keindahan dan kebebasan dan dunia akademi militer yang sarat akan semangat perjuangan para putra bangsa. Selamat datang kembali di zona militer. “Busungkan dada mu, langkah pertama teriak “TARUNA””.
Dengan demikian berakhirlah apa itu yang disebut hari libur. Selamat tinggal kesenangan, selamat tinggal kebebasan, selamat tinggal dunia luar. Tetaplah kau disana dengan sejuta pesona yang ada. Jika masih mungkin kesempatan itu datang lagi, percayalah kami akan datang kembali.
Diantara semua pedagang yang ada disitu, orang ini memang bisa dibilang unik. Bukan sepatu yang dijualnya. Bukan juga sendal apalagi atribut ibu hamil. Uang, thats right bapak itu menjual uang. Nah loh, kalo jualannya uang terus bayarnya pake apa ? a. Uang kertas ; b. Uang receh. Yang jelas bapak itu gak mau kalo dagangannya dituker sama cendol.
Belakangan diketahui bapak ini bernama Pak Raden. Jangan kalian bayang kan orangnya berkumis tebal, badan gempal, bawa tongkat, pakai blangkon lagi ngobrol sama unyil dan ushrok. Sebab bapak yang satu ini gak pake blangkon dan kumisnya pun juga gak tebal-tebal amat. Yah tipis-tipis ajalah.,,*back to topic*
Jadi Pak Raden ini mengaku bahwa dia adalah seorang kolektor uang. Sebelumnya dia juga pernah menjadi kolektor perangko, ehm apa itu namanya ‘gateli’, ehm bukan2 ‘filateli’, yah itu filateli kalo gak salah, mudah2an bener. Bermacam-macam uang kuno ada di lapaknya. Dijual bukan cuma dipamerin. Jadi kalo lo cuma liat-liat mendingan gak usah tanya-tanya, kasihan bapaknya capek jawabnya. Nah kalo mau beli, boleh lah nanya. Bagi sebagian orang uang-uang ini mungkin gak penting. Tapi jangan salah, bagi sebagian orang lainnya khususnya para kolektor uang, benda ini amatlah berharga. Bahkan terkadang mereka rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar hanya untuk memperoleh satu buah koin bersejarah. *dahsyat*
Manfaat lainnya yaitu sebagai mahar bagi orang yang menikah. Karena biasanya dibutuh kan mata uang dengan nilai kecil sebagai lambang atau tanggal atau makna khusus agar mudah diingat oleh pihak yang bersangkutan. Serta masih banyak lagi manfaat2 lain dari benda yang satu ini, misalnya: gantungan kunci, pendulum gelang atau kalung, pemberat pancingan, serta apabila anda dalam keadaan kepepet juga bisa dipakai buat nimpuk anjing atau orang gila. Yeah multifungsi bukan,..”
“...berbuat baiklah dimana saja dan kapan saja...”
Kalimat tersebut memang seharusnya di pedomani untuk kemudian bisa dikerjakan. Bukan hanya menjadi slogan semata, atau kata-kata mutiara yang keluar dari mulut orang bijak yang ditulis diselambar kertas oleh anak sma, dibaca sebentar dan coba di mengerti kemudian dilipat dimasukan dalam dompet bersama dengan kertas2 bon atau tiket 21 film : Pocong Ngesot Telat 3 Bulan. Keren bukan.
Siapa bilang Taruna hanya bisa gaya, siapa bilang Taruna gak bisa apa-apa, siapa bilang Taruna buaya,”ups kalo gak salah sih banyak yang bilang kaya gitu”>>tutup mata-tutup telinga<<,”bukan aku”. Jadi posting saya kali ini ingin menceritakan tentang perbuatan baik yang telah dilakukan Taruna.
Sabtu, 23 Juli 2011 kemarin. Bertempat di SMA Negeri 1 Pekalongan, sedang diadakan acara Disnatalies (bener ga’ tulisannya gitu), yaitu perayaan ulang tahun sma tersebut yang ke,.. Acara ini rutin diadakan setiap tahun, yaitu setiap pada tanggal 23 juli. Kegiatanya antara lain, festival band, bazar, dan bakti sosial serta donor darah. Nah pada kesempatan itu secara kebetulan Taruna Akademi Militer sedang melaksanakan dinas cuti. Sehingga kami pun tudak menyianyiakan kesempatan tersebut sebagai ajang untuk Promosi. Tak disangka, ternyata kehadiran kami dalam acara tersebut mendapat respon baik dari seluruh civitas sma negeri 1 pekalongan.
Disamping itu, kami pun merasa tergugah untuk mengikuti kegiatan donor darah. Akhirnya dengan segenap ketulusan hati, kami memutuskan untuk ikut mendonorkan beberapa mili darah yang kami miliki. Ehm, sekali mendayung 2,3,4,5 pulau telampaui. *bravo*
"..latihan hakikatnya adalah kesejahteraan bagi prajurit..", itu kata Gubernur Akademi Militer Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP. Menurut beliau dengan berlatih yang benar dan bersungguh-sungguh, maka prajurit akan terhindar dari korban sia-sia yang tidak perlu terjadi dalam suatu medan pertempuran. "briliant" mata ketap-ketip,kerling-kerling,gak jelas,,
Jadi latihan Widya Yudha merupakan bagian dari program latihan berjenjang yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada Taruna dalam mengaplikasikan kemampuan teknik dan taktik bertempur tingkat Regu dan Peleton dalam hubungan Kompi dan Batalyon. Latihan ini merupakan rangkuman dari keseluruhan materi latihan yang telah diberikan selama kurun waktu sebelumnya.
****
Kami berangat dari Home Base sekitar pukul 05.30 wib menuju Wonosobo. Perjalanan berlangsung sekitar 2 jam, dan kami sampai di alun-alun Wonosobo pukul 07.45 wib. Kegiatan yang pertama kali dalam latihan kali ini adalah laksanakan Upacara Pembukaan. Upacara ini dipimpin langsung oleh Gubernur Akmil Mayjen TNI Bahtiar S.IP. Selesai melaksanakan upacara, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Daerah Persiapan (DP).
Kegiatan di hari pertama relatif tidak begitu melelahkan. Kami hanya stanby di DP melaksanakan rangkaian kegiatan taktis dan administrasi. Khusus untuk Taruna tingkat tiga laksanakan langkah-langkah P3 untuk menunjang materi Germa yang akan dilakukan pada esok hari. Sebelumnya rombongan telah dibagi menjadi beberapa Pleton yang masing-masing pleton terdiri dari tiga regu.
Hari ke-2
Pagi-pagi benar regu saya sudah bangun untuk melaksanakan persiapan dan makan pagi. Bersiap-siap laksanakan kegiatan Germa (gerak maju). Berdasarkan informasi yang telah diterima, regu saya akan menempuh rute germa sejauh 5 km. Regu saya berangkat meninggalkan DP pukul 07.30 wib. Seperti biasa, sepanjang perjalanan regu bergerak sesuai prosedur germa, yaitu laksanakan pengamanan kiri-kanan jalan. Sekali-kali regu harus berlari dan berlindung mengatasi gangguan dari musuh. Germa selesai pukul 13.00 wib di SD kalibawang kab. Wonosobo.
Hari ke-3
Materi di hari ketiga ini adalah Perkuatan Medan. Kegiatan dalam materi perkuatan medan adalah membuat sumur tembakan. Tujuannya adalah sebagai tempat berlindung dari tinjauan dan tembakan pihak musuh. Hampir seharian kami berada di sumur tembak. Menunggu dengan penuh waspada apabila sewaktu-waktu musuh menyerang. Sekitar pukul 14.30 wib, seluruh regu diperintahkan untuk keluar dari sumur tembak menuju DP serangan. DP serangan ini merupakan tempet yang digunakan sebagai tempat istirahat dan menyusun rencana sebelum pasukan melaksanakan serangan. Pukul 17.45 regu saya sampai di DP serangan. Kegiatan yang dilakukan adalah berbivak dan istirahat. Keeseokan harinya kegiatan akan dilajutkan dengan laksanakan pengintaian sasaran.
Hari ke-4 dan ke-5
Kami laksanakan serangan setelah sebelumnya regu telah laksanakan pengintaian. Ah, ngantuk ki aku,,lanjut kapan2 lagi lah yah,,.. pokoknya hari ke-4 dan ke-5 seru dah, banyak tembak2an nya,,saya sampe bawa 3 magasen full munisi,,ah edan pokonya,,habis itu upacara penutupan, trus pulang deh ke home base.,...#*@>,//*&^ Zzzz.....,,
Oiya,tambahan: foto dari dok.humas akmil.
lebih lengkap cekidot on : www.akmil.ac.id
“....mental, fisik saat itu ditempa, bekal berbakti pada nusa.....”
Penggalan lagu Pramuka Yudha yang selalu di gaungkan oleh taruna tinggat dua selama melaksanakan kegiatan Pramuka Yudha. Pramuka yudha adalah suatu latihan yang bertujuan untuk melatih para Taruna dalam mengaplikasikan pengetahuan teknik, taktik bertempur dan jasmani militer di lapangan dalam suasana operasi tempur serta melatih keterampilan dan kemampuan teknis keprajuritan perorangan, sehingga dapat mengatasi dan melintasi berbagai rintangan medan, baik buatan maupun alam. Oleh karena itu, dalam latihan tersebut Taruna dituntut untuk dapat mengaplikasikan segala teori dan pengetahuan yang telah diajarkan di kelas maupun pada latihan-latihan sebelumnya. Keterampilan yang telah dimiliki dalam taktik dan teknik bertempur, hendaknya dapat dilaksanakan sesuai sasaran yang diinginkan, sehingga latihan Pramuka Yudha akan menjadi bahan acuan bagi para Taruna setelah melaksanakan tugas di lapangan sebagai seorang perwira nantinya.
Latihan ini akan dilaksanakan selama dua minggu, mulai tanggal 5 sampai dengan 14 Mei 2011 lalu, di daerah Kabupaten Temanggung, Semarang, Kendal, Batang. Kegiatan yang dilakukan bervariasi, mulai dari Navigasi darat (navrad), Surfival, HTF (how to fight), Hanmars, Dayung SLR, Renang Ponco dll. Intinya, semua apa yang dilatih kan di lembaga akan di aplikasikan di sini.
:: DON'T TRY THAT AT TOILET ::
Didedikasikan untuk semua beloved sentro 2009,;;
Dua tahun sudah blog ini vacum. Selama dua tahun itu juga kehidupan seorang manusia beangsur-angsur berubah. Detik demi detik, seiring berjalannya waktu, lambat laun mengalami perubahan. Berkembang dan semakin berkembang. Bagaikan sebuah ukiran patung yang berasal dari kayu utuh. Perlahan tapi pasti, hingga akhirnya membentuk pola dan rupa. (puitis tho aku,,”ketap-ketip-ketap-ketip”). Namun satu yang pasti, “jeng..jeng..jeng”(mata melotot, nafas tergopoh-gopoh, hidung kempas-kempis, sambil jari telunjuk menunjuk keatas arah 45 derajat dan berkata, “blog ini tetap hidup dan tak akan pernah mati.”),,ahiak..//
Jadi mungkin perlu sedikit klarifikasi yah, supaya lurus dan tidak muncul banyak spekulasi dari banyak pihak,,. Blog ini bukan dibajak orang, bukan pula di hack atau jatuh di tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Blog mbekberduka ini emang sempat vacum untuk beberapa saat. Dan apabila sekarang anda melihat blog ini aktiv kembali dengan nuansa beda, itu bukan karena ada yang bajak, nge-Hack (podo bae cuk*), atau jatuh di tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Jadi skali lagi saya tekan kan, blog ini bukan di bajak, di hack, atau jatuh di tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Oke guys, cukup jelas donk,..atau perlu saya ulangi lagi,..//
Jadi, menurut buku primbon yang saya baca, fengsui dari blog ini memang sudah saatnya direnovasi. Baik dari tampilanny maupun gaya bahasanya. Gak banyak kok, Cuma agak sedikit naik kasta lah. Yang semula saya pake bahasa fauna sekarang saya ganti dengan bahasa sansekerta,. Djadi sadja harap, dengan beroebahndja blog ini, tidak mengoerangi minat rekan-rekan oentoek tetap membaca dan teroes membaja,,...// iqro’ //tepuk tangan untuk anda semua,...
nb: trimaksih untuk orang yang berada jauh disana atas motivasi yang telah ia berikan >>